Kisah
dibuka dengan Nash muda di tahun 1948 yang memulai hari-hari pertama kuliahnya
di universitas bergengsi, Princeton University. Sejak awal, Nash -lelaki
sederhana dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi penyendiri, pemalu,
rendah diri, introvert sekaligus aneh. Aku tak terlalu suka berhubungan dengan
orang dan rasanya tak ada orang yang menyukaiku, ujar Nash berkali-kali. Di
balik segala kekurangannya, Nash juga digambarkan sebagai laki-laki arogan yang
bangga akan kepandaiannya. Ini ditunjukkannnya dengan cara menolak mengikuti
kuliah yang dianggapnya hanya menghabiskan waktu dan membuat otak tumpul.
Sebagai gantinya, Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan
ide orisinal untuk meraih gelar doktornya dan diterima di pusat penelitian
bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.
Di
tengah persaingan ketat, Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya,
Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik Marcee. Nash yang
amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca
jendela kamar dan perpustakaanakhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan
konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam
Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang
mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya
meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
Hidup
Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang
dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari
agen rahasia ini, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini
membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
Adalah
Alicia Larde, seorang mahasiswinya yang cantik, yang membuatnya sadar bahwa ia
juga membutuhkan cinta. Ketika pasangan ini menikah, Nash justru semakin parah
dan merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai
agen rahasia. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai
akhirnya ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard,
Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah
terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami
Nash selama ini hanya khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan
keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek
rahasianya.
Untungnya,
Alicia adalah seorang istri setia yang tak pernah lelah memberi semangat pada
suaminya. Dengan dorongan semangat serta cinta kasih yang tak pernah habis dari
Alicia, Nash bangkit dan berjuang melawan penyakitnya.
Hasil Analisis :
Dari
film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita skizofrenia paranoid,
yang ditandai dengan simpton – simpton/ indikasi sebagai berikut:
1.
Adanya delusi atau waham, yakni keyakinan palsu yang dipertahankan.
- Waham Kejar (delusion of persecution), yaitu keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.
- Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. John Nash menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen rahasia.
- Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.
2. Adanya halusinasi, yaitu persepsi
palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut
hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu dengan tiga orang
yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman sekamarnya), William
Parcher (agen pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu
juga laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada tangannya.
3. Gejala motorik dapat dilihat dari
ekpresi wajah yang aneh dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari dan lengan
yg aneh. Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan dengan teman –
temannya dan juga jika dilihat dari cara berjalannya.
4. Adanya gangguan emosi, adegan yang
paling jelas yaitu ketika John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi
sedikitpun.
5. Social withdrawl (penarikan sosial),
John Nash tidak bisa berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya,
dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya
sehingga dia hanya memiliki sedikit teman.
Stressor
atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat skizofrenia John Nash
bertambah parah, yaitu :
· Kalah
bermain dari temannya
· Merasa
gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
· Merasa
tidak dapat melayani isterinya
· Tidak
bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
Karakter Pribadi John Nash, yaitu:
· Pemalu,
introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain),
kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari
lingkungan sosial.
· Dalam
kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi
yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku.
Dalam
film tersebut John Nash dibawa ke rumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan
ECT (Electroshock Therapy) atau terapi elektrokonvulsif 5 kali seminggu selama
10 minggu. ECT merupakan terapi yang sering digunakan pada tahun 1940 – 1960
sebelum obat antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Cara kerja terapi
ini yaitu mengalirkan arus listrik berdaya sangat rendah ke otak yang cukup
untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Kejang inilah
yang menjadi terapetik bukan arus listriknya. Sebelum dilakukan ECT pasien
disuntikkan insulin sebagai pelemas otot yang akan mencegah spasme konvulsif
otot-otot tubuh dan kemungkinan cedera. Efek samping penggunaan ECT adalah
kelupaan atau gangguan memori. Efek samping ini dapat dihindari dengan menjaga
rendahnya arus listrik yang dialirkan.
Setelah
menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di rumah
dengan Obat Psikoterapetik. Obat ini harus terus diminum secara teratur oleh
penderita skizofrenia. Meskipun obat ini tidak dapat menyembuhkan skizofrenia,
namun obat – obat antipsikotik akan membantu penderita untuk menghilangkan
halusinasi dan konfusi, serta memulihkan proses berpikir rasional. Cara kerja
obat – obat antipsikotik yaitu menghambat reseptor dopamin dalam otak. Efek
dari pemakaian obat tersebut yaitu : Sulit berkosentrasi, menghambat proses
berpikir, tidak memiliki gairah seksual.
Selain
terapi biologis, John Nash juga mendapat terapi dari isterinya yaitu berupa
dukungan sosial yang diberikan kepadanya, rasa empati, penerimaan, mendorong
untuk mulai berinteraksi sosial (dengan tukang sampah), dan dorongan untuk
tidak berputus asa dan terus berusaha. Terapi Sosial ini sangat membantu
penderita skizofrenia dalam menghadapi peristiwa – peristiwa yang menjadi
stressor bagi penderita.
Referensi :
Maslim,
Rusdi, ed. Buku Saku PPDGJ III, Jakarta, 1995.
The King Casino Resort - Hertzaman
BalasHapusFind the perfect bsjeon.net place to stay, play, https://octcasino.com/ and unwind www.jtmhub.com at Harrah's Resort Southern California. Get ventureberg.com/ your herzamanindir.com/ points now!