1.
Ditentukan oleh kemampuan individu dalam
menyesuaikan diri dengan :
· Peraturan
Masyarakat
· Harapan-Harapan
Masyarakat
2.
Gangguan kepribadian BUKAN karena Stres,
akan tetapi bermula dari perkembangan pola kepribadian yang tidak masak dan
gangguan penyesuaian diri.
3.
Ciri-Ciri Klinis Gangguan Kepribadian :
· Hubungan
pribadi yang retak → hubungan yang tidak baik dengan orang lain, selalu
mengakhirinya dengan konflik, tidak bisa menjalin persahabatan
· Berlangsung
lama → mengganggu orang lain ; polanya tetap dan berjangka waktu lama
· Ada
dan sering berhubungan serta mempunyai dampak negatif manifest dalam perilaku
(misalnya kecanduan, merusak dan kriminal
· Ada
pola-pola khusus seperti keras kepala, curiga, dan tertutup
· Memberi
kesan ingin periksa pada ahli akan tetapi tidak ingin sembuh
· Merasa
normal.
4.
Jenis-jenis Gangguan Kepribadian
DSM IV membagi Gangguan
Kepribadian menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Kelompok
A, terdiri dari :
· Gangguan
Kepribadian Paranoid
· Gangguan
Kepribadian Skizoid
· Gangguan
Kepribadian Skizotipal
→ Orang dengan gangguan ini seringkali tampak aneh
dan eksentrik.
b. Kelompok
B, terdiri dari :
· Gangguan
Kepribadian Antisosial
· Gangguan
Kepribadian Ambang (Borderline)
· Gangguan
Kepribadian Histrionik
· Gangguan
Kepribadian Narsistik
→Orang dengan gangguan
ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak menentu.
c. Kelompok
C, terdiri dari :
· Gangguan
Kepribadian Menghindar (Avoidance)
· Gangguan
Kepribadian Dependen
· Gangguan
Kepribadian Obsesif-Kompulsif
· Gangguan
Kepribadian Yang Tidak Ditentukan
→Orang dengan gangguan
ini sering tampak cemas atau ketakutan.
Gangguan Kepribadian Paranoid
Ciri-cirinya adalah individu
mempunyai pribadi yang kaku, curiga, cemburu, iri, hipersensitif, mudah marah,
cenderung menyalahkan orang lain, kesepian dalam persahabatan, dan rasa
humornya rendah.
Gangguan
Kepribadian Skizoid
Ciri-cirinya adalah adanya “Social
Withdrawl”, suka menyendiri, diam dan tak ramah, sulit mengekspresikan
kemarahan.
Gangguan
Kepribadian Skizotipal
Ciri-cirinya individu kadang
menunjukkan ciri seperti “Simple Skizofrenia”. Individu merasa dapat “tembus
pandang”, komunikasi dan cara berpikir mengalami hambatan.
Gangguan
Kepribadian Menghindar (Avoidance)
·
selalu menghindari penolakan dan
penghinaan orang lain, sehingga malas berhubungan dengan orang lain
·
merasa sendirian, rendah diri, dan
distres, serta hubungan dengan orang lain negatif
·
kriteria diagnosis yaitu perpaduan dari
2 kategori yaitu Skizoid dan Dependen.
Gangguan Kepribadian Dependen
·
Ada ketergantungan yang ekstrem, ada
kegelisahan
·
Perilakunya normal jika tidak dituntut
untuk melakukan sendirian (ingin selalu ditemani).
Gangguan Kepribadian
Obsesif-Kompulsif
·
Ada perhatian yang berlebihan terhadap
aturan, perintah, dan efisiensi
·
Perilakunya hati-hati, patuh, dan kaku
·
Ada pikiran-pikiran yang selalu muncul
dan diwujudkan dalam tindakan dan individu tidak dapat mengontrolnya.
Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif
Cirinya
adalah mengekspresikan sikap permusuhan secara tidak langsung.
Gangguan Kepribadian Histrionik
·
Ciri-ciri khususnya : tidak masak,
kegembiraan yang berlebihan, emosi yang tidak stabil, harapan tinggi,
penyesuaian seksual rendah, perasaan tidak mampu, dan pikiran dangkal
·
Keluhan fisik dalam rangka mencari
perhatian dan jika gagal perasaannya sangat peka dan marah yang meledak-ledak.
Contoh : anak PUNK, remaja yang memakai anting-anting di lidah.
Gangguan Kepribadian Narsistik
·
Ada ketergantungan, rasa rendah diri,
menghindari hubungan yang dalam, sulit mencintai, sering menekan orang lain
·
Gangguan ini lebih banyak dialami oleh
laki-laki.
Gangguan Kepribadian Ambang
(Borderline)
Gejalanya
meliputi gangguan afeksi, secara tiba-tiba keluar dari realita (Skizofrenia),
mengalami delusi, ilusi, pikiran aneh, tingkah lakunya sering impulsif, pikiran
kosong, bosan, mudah frustasi, serta merusak diri.
Sumber :
Bahan
ajar Dosen Psikologi Abnormal, Zarina Akbar.